Fortifying the Grid: Thailand's Strategic Response to Cybersecurity Threats

Memperkuat Jaringan: Respons Strategis Thailand terhadap Ancaman Keamanan Siber

⚡ Medan Perang Baru: Mengamankan Sektor Energi

Di dunia yang semakin terhubung setiap hari, serangan siber tidak lagi menjadi gangguan sporadis; mereka telah menjadi ancaman yang terus-menerus dan mengerikan bagi cara hidup kita.
Sementara mayoritas orang masih mengaitkan kejahatan siber dengan penipuan sehari-hari, para penyerang kontemporer semakin menargetkan infrastruktur kritis, dan sektor energi terbukti menjadi target utama.
Studi mengerikan dari Sophos menemukan bahwa 62% organisasi infrastruktur kritis, termasuk perusahaan energi, telah menjadi target serangan ransomware—angka yang jauh lebih tinggi dibandingkan 49% yang tercatat di sektor lain seperti manufaktur dan TI.
Penyebab kerentanan tersebut adalah digitalisasi industri yang cepat, yang telah menggabungkan teknologi operasional (OT) dan teknologi informasi (TI), yang sebagian besar tidak dirancang untuk menahan ancaman siber modern yang canggih.

🏛️ Tindakan Tegas Pemerintah

Pemerintah Thailand, menyadari keseriusan risiko yang muncul ini, telah berani dan tegas mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan nasional.
Jalan dimulai dengan pengesahan Undang-Undang Keamanan Siber B.E. 2562 (2019), sebuah undang-undang terobosan untuk perlindungan Organisasi Infrastruktur Informasi Kritis (CIIO) di berbagai sektor, termasuk sektor energi.
Undang-undang penting ini mendirikan dua institusi utama, Komite Keamanan Siber Nasional (NCSC) dan Badan Keamanan Siber Nasional (NCSA), yang masing-masing memberikan arahan kebijakan dan penegakan hukum.
Selain itu, mulai Januari 2025, NCSC mengeluarkan dua pemberitahuan kunci di bawah undang-undang tersebut.
Yang pertama mengharuskan organisasi mengklasifikasikan data dan sistem informasi mereka berdasarkan potensi dampak insiden keamanan siber, dan yang kedua mendefinisikan standar keamanan siber minimum yang harus diterapkan oleh semua organisasi.

🛡️ Cetak Biru untuk Pertahanan yang Tangguh

Untuk memenuhi standar baru dan penting ini, CIIO kini perlu mengambil pendekatan yang komprehensif dan terstruktur dengan baik terhadap keamanan siber.
Ini dimulai dengan analisis risiko yang luas—garis pertahanan awal dan paling penting.
Dengan menganalisis jaringan sistem kontrol industri (ICS), organisasi dapat menentukan kerentanan dan memprioritaskan upaya mitigasi sesuai.
Pertahanan berlapis kemudian dapat dibangun di sekitar segmentasi jaringan, firewall yang ketat, dan pertahanan fisik yang kuat.
Yang paling penting adalah "integrasi aman" sistem TI dan OT, sebuah langkah yang sangat vital di sektor energi di mana keselamatan dan keandalan tidak pernah boleh dikorbankan.
Berdasarkan hal itu, organisasi harus memiliki cetak biru arsitektur pertahanan keamanan siber yang solid untuk memandu peluncuran kebijakan dan kontrol yang akan menjaga kerahasiaan, integritas, dan ketersediaan data.

🤖 Memanfaatkan Teknologi Canggih untuk Perlindungan yang Ditingkatkan

Seiring ancaman menjadi lebih canggih, pertahanan juga harus maju.
Organisasi disarankan untuk berinvestasi dalam intelijen ancaman khusus TI-OT yang komprehensif yang menyediakan peringatan kontekstual yang dapat dipercaya dan terjangkau serta peringatan dini.
Artikel ini juga mengidentifikasi kebutuhan untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) dan memfasilitasi pelatihan silang tim TI dan OT untuk meningkatkan ekosistem respons insiden secara keseluruhan.
Dalam industri yang rumit dan terdesentralisasi seperti energi, pemantauan canggih lebih penting daripada di tempat lain.
Solusi seperti Security Information and Event Management (SIEM) menawarkan visibilitas yang meningkat dan deteksi ancaman yang lebih tajam yang memungkinkan respons cepat dan efektif.
Market leaders like ABB are at the vanguard in this respect, offering bespoke cybersecurity solutions featuring advanced monitoring, analytics, and incident response to help businesses minimize disruption and protect operational integrity.

🌱 Mengamankan Masa Depan Digital dan Berkelanjutan Thailand

Thailand berada di jalur yang tepat dengan peta jalan transformasi digital ambisiusnya dan dorongan untuk meningkatkan porsi energi terbarukan dalam campuran energinya.
Sehingga memprioritaskan keamanan siber bukan lagi pilihan—melainkan sekarang menjadi keharusan nasional.
Melindungi infrastruktur kritis jauh lebih dari sekadar menangkis serangan; ini tentang memastikan integritas data, memastikan keandalan operasional, dan pada akhirnya, menjaga kepercayaan publik.
Dengan mengambil sikap maju dan berinvestasi dalam sistem yang tangguh, Thailand dapat menjamin masa depan energinya dengan aman dan melepaskan potensi penuh ekonomi digitalnya.
Ini adalah visi yang menarik, dan melalui penerapan cerdas teknologi pemantauan canggih, otomatisasi, dan deteksi ancaman, sektor energi Thailand tidak hanya dapat melindungi dari ancaman siber tetapi juga membuka tingkat efisiensi dan inovasi yang baru.

Model Merek Deskripsi
TB811 ABB Port optik Modulebus
CI830 ABB Antarmuka komunikasi PROFIBUS
CI810B ABB Antarmuka komunikasi fieldbus AF 100
3BHB002953R0108 ABB Modul penskalaan pengukuran arus
TU847 ABB Unit terminasi modul
3BSC690075R1 ABB Unit terminasi modul TU890
PM891K02 ABB Unit prosesor redundan AC 800M
PM863K02 ABB Unit prosesor pengontrol AC 800M
SPASI23 ABB Modul AI 16-saluran
SPBLK01 ABB Pelat muka kosong
SPBRC300 ABB Pengontrol untuk Symphony Plus
SPDSI13 ABB Modul input digital Bailey
SPHSS03 ABB Modul servo hidrolik untuk Symphony Plus

 

Postingan sebelumnya Postingan berikutnya